Horeeee! (Diterima ACI Detikcom)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEinEeoqxNuOiO5CI2jTlWbSk8SXEDGomHD2G4_pKFVMJXd3sgXzrInz5MCzb4TcYtM0i0F5Jo9gTSBJL2-_Sf7eVxv1XBXFAeKhsIe76ftMznVQ6aHvVxIbzNL4suXiCG494dl6SSI_ooU/s320/index.jpg)
Rasanya sudah tak sabar menuju bulan Oktober, kantor pun telah memberi lampu hijau untukku ijin selama 2 minggu lebih nantinya. Tapi sebelumnya mesti melewati tahap tes kesehatan dulu di Laboratorium Prodia pas di hari ultah kemarin. Pertama-tama musti puasa dulu selama 8 jam mulai jam 10 malam, sehingga esok paginya diambil sampel darah oleh si suster (ngilu pas lengan ditusuk jarum), rekam jantung (alat-alat ditempelin ke dada, tangan dan kaki), kemudian disuruh makan dulu dirumah dan kembali lagi 2 jam kemudian untuk diambil lagi darahnya (oh tidaaaak) masih ditambah lagi titipan 2 buah tabung, yang tutup hijau untuk sampel urine sedangkan yang tutup merah untuk sampel feces (hueeekk).
Singkat kata, daripada muntah membaca proses diriku mengambil feces, diriku kembali lagi ke prodia. Menunggu sebentar dan dipersilahkan masuk ke ruangan pengambilan darah. Cusss... lengan kiriku ditusuk, entah kenapa kali ini kok rasanya lebih sakit dibandingkan pengambilan yang sebelumnya. Setelah itu selesailah prosesi tes di prodia, ups tapi tunggu dulu, masih harus menjalani rontgent di RS H. Darjat. Wah, pengalaman pertama nih ke rumah sakit swasta termewah se Kaltim ini. mau masuk ke gedungnya aja dibukain pintu seperti di hotel, belum lagi ada pelayan langsung menghampiri begitu aku masuk. "Ruang radiologi dimana ya?" tanyaku, dan diantarkannyalah aku. Disana, surat pengantar dari prodia daku serahkan kepada mbak-mbak yang bertugas, menunggu sebentar, lalu disuruh masuk ke ruangan rontgent dan diminta topless! Wow... kemudian disuruh menghadap ke dinding dan menarik napas sesuai aba-aba si mbak-mbak. Jebret, selesai katanya. Kok ga ada rasanya, kataku dalam hati, hehehe... "Hasil rongent'nya", kata si mbak, "nanti orang prodia yang mengambil". Oke, dan pulanglah daku. Segala tahap tes ini sama sekali tidak dipungut biaya loh, semuanya ditangung oleh pihak detikcom. Tinggal berdoa aja nih, semoga hasilnya yang akan keluar akhir minggu ini memuaskan.
Singkat kata, daripada muntah membaca proses diriku mengambil feces, diriku kembali lagi ke prodia. Menunggu sebentar dan dipersilahkan masuk ke ruangan pengambilan darah. Cusss... lengan kiriku ditusuk, entah kenapa kali ini kok rasanya lebih sakit dibandingkan pengambilan yang sebelumnya. Setelah itu selesailah prosesi tes di prodia, ups tapi tunggu dulu, masih harus menjalani rontgent di RS H. Darjat. Wah, pengalaman pertama nih ke rumah sakit swasta termewah se Kaltim ini. mau masuk ke gedungnya aja dibukain pintu seperti di hotel, belum lagi ada pelayan langsung menghampiri begitu aku masuk. "Ruang radiologi dimana ya?" tanyaku, dan diantarkannyalah aku. Disana, surat pengantar dari prodia daku serahkan kepada mbak-mbak yang bertugas, menunggu sebentar, lalu disuruh masuk ke ruangan rontgent dan diminta topless! Wow... kemudian disuruh menghadap ke dinding dan menarik napas sesuai aba-aba si mbak-mbak. Jebret, selesai katanya. Kok ga ada rasanya, kataku dalam hati, hehehe... "Hasil rongent'nya", kata si mbak, "nanti orang prodia yang mengambil". Oke, dan pulanglah daku. Segala tahap tes ini sama sekali tidak dipungut biaya loh, semuanya ditangung oleh pihak detikcom. Tinggal berdoa aja nih, semoga hasilnya yang akan keluar akhir minggu ini memuaskan.
0 comments:
Posting Komentar